Sabtu, 28 Agustus 2010
Senin, 05 Juli 2010
Master Plan Peternakan Kambing Domba Dengan Sistem Semi Intensif
Ide dari Pembangunan atau Master Plan Peternakan Kambing Domba Dengan Sistem Semi Intensif adalah ketika saya melihat peternakan rakyat di Indonesia yang masih sangat sederhana, di Indonesia terdapat dua sistem peternakan yang umum, yaitu sistem Intensif (ternak di kandangkan) dan Sistem Ekstensif (ternak di gembalakan).
Dengan sistem intensif sederhana dengan kandang ala kadarnya dimana jumlah kepemilikan seorang peternak berjumlah 2 sampai maksimal 10 ekor, jumlah ternak yang dipelihara rata - rata peternak memang tidak banyak dikarenakan peternak terkendala oleh masalah pakan yang berupa rumput. Semakin banyak jumlah ternak maka jumlah pakan rumput yang harus disediakan juga harus lebih banyak. Karena rata - rata peternak di Indonesia mengangap beternak adalah usaha sambilan maka peternak tidak sepenuhnya mencurahkan waktu mereka untuk ternak mereka termasuk untuk mencari pakan ternak mereka.
Disamping itu ada juga peternakan rakyat yang menggunakan sisten ekstensif sederhana dimana ternak digembalakan atau di lepas liarkan disuatu tempat yang tidak dipagar sehingga sulit untuk memantau ternak yang ditakutkan ternak memakan rumput atau dedaunan yang berbahaya atau beracun sehingga menyebabkan kematian ternak tersebut, selain itu ada kemungkinan ternak, masuk ke daerah pertanian dan memakan tanaman pertanian warga dan ada kemungkinan ternak hilang.
Selain survey lapangan dan tanya jawab dengan peternak langsung, saya juga banyak membaca dari buku dan internet, sehingga saya bisa menyimpulkan kelebihan dan kekekurangan dari kedua sistem peternakan tersebut. Dari sinilah saya merencanakan sistem peternakan kambing dan domba dengan semi intensif.
Peternakan Kambing Domba Sistem Semi Intensif adalah Peternakan dengan mengadopsi sistem modern yang menggabungkan sistem intensif (ternak dikandangkan) dan sistem ekstensif (ternak di umbar) dimana ketika siang dan sore hari ternak di gembalakan di lapangan pengembalaan yang di pagar di sekelilingnya sehingga ternak bisa leluasa bergerak dan makan sebanyak - banyaknya dan ketika petang ternak dimasukan kedalam kandang untuk beristirahat.
Selain di berikan pakan rumput ternak juga di berikan pakan berupa konsentrat pada pagi hari sebelum di gembalakan bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan dan di harapkan akan mempercepat pertumbuhan ternak.
Peternakan di sini bertujuan untuk menghasilkan pembibitan dan pembesaran kambing dan domba potong, ternak yang di pelihara adalah ternak induk dan pejantan siap kawin sehingga diharapkan akan cepat menghasilkan keturunan. Jenis kambing yang akan diternakan adalah kambing jawa dan jawa randu dan untuk domba adalah domba garut, domba ekor gemuk dan domba ekor tipis.
Disamping perkawinan sistem kawin alami khusus untuk kambing disini juga akan mengodopsi sistem kawin suntik atau inseminasi buatan. semen yang digunakan untuk inseminasi adalah jenis kambing boer. Kambing boer adalah kambing potong terbaik yang berasal dari Afrika selatan dan berkembang luas di seluruh dunia untuk dimurnikan dan disilangkan dengan kambing lokal daerah tersebut. Dikarenakan harga bibit kambing boer sangat mahal maka tahap awal adalah dengan menyilangkan induk kambing lokal dengan semen kambing boer secara inseminasi. Hasil persilangan kambing lokal dengan kambing boer memiliki pertumbuhan dan bobot yang lebih baik dari kambing lokal tersebut.
Di peternakan ini juga akan di berlakukan manajemen ternak meliputi pembukuan, kesehatan, dan recording atau pencatatan ternak sehingga kedepannya di akan didapatkan bibit unggul terbaik dari hasil pencatatan tersebut.
Demikian tulisan dari saya.trims
Dengan sistem intensif sederhana dengan kandang ala kadarnya dimana jumlah kepemilikan seorang peternak berjumlah 2 sampai maksimal 10 ekor, jumlah ternak yang dipelihara rata - rata peternak memang tidak banyak dikarenakan peternak terkendala oleh masalah pakan yang berupa rumput. Semakin banyak jumlah ternak maka jumlah pakan rumput yang harus disediakan juga harus lebih banyak. Karena rata - rata peternak di Indonesia mengangap beternak adalah usaha sambilan maka peternak tidak sepenuhnya mencurahkan waktu mereka untuk ternak mereka termasuk untuk mencari pakan ternak mereka.
Disamping itu ada juga peternakan rakyat yang menggunakan sisten ekstensif sederhana dimana ternak digembalakan atau di lepas liarkan disuatu tempat yang tidak dipagar sehingga sulit untuk memantau ternak yang ditakutkan ternak memakan rumput atau dedaunan yang berbahaya atau beracun sehingga menyebabkan kematian ternak tersebut, selain itu ada kemungkinan ternak, masuk ke daerah pertanian dan memakan tanaman pertanian warga dan ada kemungkinan ternak hilang.
Selain survey lapangan dan tanya jawab dengan peternak langsung, saya juga banyak membaca dari buku dan internet, sehingga saya bisa menyimpulkan kelebihan dan kekekurangan dari kedua sistem peternakan tersebut. Dari sinilah saya merencanakan sistem peternakan kambing dan domba dengan semi intensif.
Peternakan Kambing Domba Sistem Semi Intensif adalah Peternakan dengan mengadopsi sistem modern yang menggabungkan sistem intensif (ternak dikandangkan) dan sistem ekstensif (ternak di umbar) dimana ketika siang dan sore hari ternak di gembalakan di lapangan pengembalaan yang di pagar di sekelilingnya sehingga ternak bisa leluasa bergerak dan makan sebanyak - banyaknya dan ketika petang ternak dimasukan kedalam kandang untuk beristirahat.
Selain di berikan pakan rumput ternak juga di berikan pakan berupa konsentrat pada pagi hari sebelum di gembalakan bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan dan di harapkan akan mempercepat pertumbuhan ternak.
Peternakan di sini bertujuan untuk menghasilkan pembibitan dan pembesaran kambing dan domba potong, ternak yang di pelihara adalah ternak induk dan pejantan siap kawin sehingga diharapkan akan cepat menghasilkan keturunan. Jenis kambing yang akan diternakan adalah kambing jawa dan jawa randu dan untuk domba adalah domba garut, domba ekor gemuk dan domba ekor tipis.
Disamping perkawinan sistem kawin alami khusus untuk kambing disini juga akan mengodopsi sistem kawin suntik atau inseminasi buatan. semen yang digunakan untuk inseminasi adalah jenis kambing boer. Kambing boer adalah kambing potong terbaik yang berasal dari Afrika selatan dan berkembang luas di seluruh dunia untuk dimurnikan dan disilangkan dengan kambing lokal daerah tersebut. Dikarenakan harga bibit kambing boer sangat mahal maka tahap awal adalah dengan menyilangkan induk kambing lokal dengan semen kambing boer secara inseminasi. Hasil persilangan kambing lokal dengan kambing boer memiliki pertumbuhan dan bobot yang lebih baik dari kambing lokal tersebut.
Di peternakan ini juga akan di berlakukan manajemen ternak meliputi pembukuan, kesehatan, dan recording atau pencatatan ternak sehingga kedepannya di akan didapatkan bibit unggul terbaik dari hasil pencatatan tersebut.
Demikian tulisan dari saya.trims
Langganan:
Postingan (Atom)